



Jangan remehkan kesehatan tulang ya, Bu. Kesehatan tulang sangat penting bagi tumbuh kembang anak dan kesehatan anak. Tulang merupakan salah satu bagian tubuh yang dapat menopang tubuh seseorang dan juga memberikan perlindungan pada organ-organ tubuh. Selain itu, tulang pun yang membuat seseorang dapat berjalan, berlari, dan menggerakkan tangan.
Agar tulang si kecil bisa berkembang dengan baik, dibutuhkan pasokan nutrisi yang tepat bahkan sejak masih berada dalam kandungan. Kekurangan gizi dan nutrisi pada anak dapat membuat tulang tidak berkembang sebagaimana mestinya. Hal ini dapat mengundang berbagai risiko penyakit seperti osteoporosis (penyakit yang menyebabkan tulang menjadi kurang padat) ataupun patah tulang.
Untuk menjaga kesehatan tulang, Ibu dapat memberikan beberapa nutrisi penting, seperti:
1. Kalsium
Tentunya Ibu tahu, dong, bahwa kalsium sangat penting bagi tulang? Kalsium dan mineral merupakan hal yang paling banyak terdapat di dalam tubuh dan berfungsi untuk memaksimalkan pertumbuhan tulang serta kerangka dari masa kanak-kanak hingga mereka dewasa nanti. Selain itu, kalsium dalam jumlah kecil juga diperlukan dalam aliran darah yang berguna untuk menormalkan detak jantung, pembekuan darah, dan fungsi otot.
Jika si kecil tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup selama masa pertumbuhannya, maka bentuk tubuh mereka akan terbentuk setengah dari seharusnya. Menurut Institute of Medicine, kebutuhan kalsium harian anak tergantung berdasarkan usianya, adalah:
- Usia 1-3 tahun membutuhkan 500 miligram/hari
- Usia 4-8 tahun membutuhkan 800 miligram/hari
- Usia 9-18 tahun membutuhkan 1300 miligram/hari
Untuk mengatasi kekurangan massa tulang pada anak maka ibu harus memberikan asupan kalsium yang cukup baik dalam bentuk vitamin anak ataupun makanan bergizi yang kaya akan kalsium. Beberapa makanan sehat yang kaya akan kalsium antara lain susu, yogurt, keju, tahu yang diproses dengan kalsium sulfat, sereal untuk sarapan (Ibu dapat mengecek kandungannya terlebih dahulu), dan beberapa makanan lainnya.
2. Vitamin D
Vitamin D berperan dalam proses pembentukan tulang dengan membantu tubuh untuk menyerap kalsium. Jangan sampai si kecil tidak cukup vitamin D ya, Bu. Kekurangan vitamin D akan berpengaruh pada kemampuan tubuh untuk membangun dan memelihara kekuatan tulang dan gigi anak. Pertumbuhan gigi umumnya dimulai sejak usia 6 bulan, setelah itu gigi akan tumbuh sesuai usia anak. Berikanlah tambahan asupan kalsium agar pada saatnya nanti gigi anak anda tetap kuat dan sehat, kata dr. Aria Wibowo dari meetdoctor.com.
Tidak hanya itu, Bu, vitamin D sangat dibutuhkan untuk sistem kekebalan tubuh anak untuk membantunya menjaga kesehatan tubuh dan terhindar dari serangan penyakit. Vitamin D juga dapat membantu tubuh untuk melawan infeksi dan mencegah perkembangan penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis.
Salah satu sumber vitamin D adalah Air Susu Ibu (ASI). American Academy of Pediatric (AAP) merekomendasikan para Ibu untuk memberikan si kecil ASI karena mengandung vitamin D yang besar.
3. Fosfor
Selain kebutuhan kalsium yang besar untuk tulang, Ibu pun tak boleh melupakan kebutuhan fosfor. Pasalnya, kalsium pun tidak akan bisa bekerja maksimal jika Ibu tidak memberikan asupan fosfor untuk si kecil. Tulang membutuhkan asupan fosfor yang cukup untuk membuatnya tetap kuat dan sehat. Jadi, pastikan si kecil mengonsumsi fosfor yang cukup untuk tumbuh kembang tulangnya.
Beberapa fungsi fosfor untuk tubuh antara lain:
- Menyaring sampah di ginjal
- Menyeimbangkan penggunaan vitamin B dan D serta mineral, yodium, magnesium, dan zinc
- Membantu kontraksi otot
- Mempertahankan detak jantung agar teratur
- Mengurangi nyeri otot setelah berolahraga
Fosfor bergabung dengan kalsium untuk membentuk kalsium fosfat, yaitu zat yang memberikan kekerasan pada tulang. Tubuh menggunakan kalsium-fosfor untuk mengontrol metabolisme tubuh. Terdapat 85 persen kandungan fosfor ditemukan pada tulang dan gigi seseorang, dan fosfor terserap lebih efektif daripada kalsium. Di mana bisa ditemukan fosfor? Fosfor terdapat pada makanan sehat seperti daging, unggas, ikan, susu, dan produk olahan susu.
4. Magnesium
Apa lagi nutrisi yang dibutuhkan oleh tulang? Jawabannya adalah magnesium. Menurut penelitian yang dikemukakan di Pediatric Academic Society (PAS) di Washington DC, Ibu disarankan memberikan makanan yang bergizi yang banyak mengandung magnesium karena berperan penting terhadap kesehatan tulang dan membangun tulang yang kuat. Walaupun kalsium memiliki peranan penting dalam membangun tulang, jangan remehkan fungsi magnesium ya, Bu. Kira-kira 50 persen dari seluruh magnesium tubuh ditemukan di dalam tulang dan berkontribusi pada kerangka fisik tulang.
Selain itu, magnesium membantu fungsi otot dan saraf seseorang, mengatur irama jantung dan menjaga tulang tetap kuat. Nah, Ibu bisa memberikan beberapa makanan bergizi yang mengandung magnesium antara lain biji-bijian, roti gandum, kacang-kacangan, kentang, alpukat, pisang, susu, almond, dan cokelat. Sayuran berdaun hijau juga merupakan sumber magnesium yang paling tinggi yang bisa Ibu berikan untuk si kecil sebagai menu makanan sehat yang baik untuk tulangnya.
Menurut penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrion, seseorang yang yang mengonsumsi lebih banyak sayuran dan buah-buahan akan membuat tulang mereka menjadi lebih sehat. Sayuran dan buah-buahan tersebut mengandung vitamin C, vitamin K, kalium, dan magnesium.
Vitamin C yang terdapat pada buah jeruk, tomat, paprika, buah-buahan, serta sayuran lainnya sangat penting untuk membentuk kolagen yang membuat jaringan ikat dan mineral menjadi satu ketika pembentukan tulang. Sedangkan vitamin K diduga dapat merangsang pembentukan tulang. Vitamin K sendiri banyak terdapat pada sayuran hijau yang berwarna pekat/gelap seperti bayam. Anda juga dapat mengenalkan berbagai warna sayuran dan buah yang berbeda untuk menarik minat makan anak. Sesekali, tumis sayuran dengan tambahan butter sebagai penambah rasa, saran dr. Aria.
Selain beberapa asupan di atas, Ibu juga dapat mengajak si kecil melakukan aktivitas fisik agar tulangnya kuat. Aktivitas fisik tersebut seperti berjalan, berlari, menanjak, menari, tenis, basket, senam, berenang ataupun sepak bola. Minimalkan waktu duduk anak dan buatlah ia banyak bergerak dan melakukan aktivitas ya, Bu.
Ditinjau oleh: dr. Aria Wibowo (dokter umum, tim Meet Doctor)








