



Apa pendidikan seks? Tenang Bu ... yang dimaksud dengan pendidikan seks di sini bukan seperti seks yang ada dalam bayangan orang dewasa, kok. Tapi lebih pada bagaimana kita mengajari balita berperilaku sesuai gender serta memelihara organ reproduksinya. Manfaatnya? Tentu banyak mengingat gelombang informasi saat ini begitu derasnya. Si kecil bisa saja membuka internet dan mendapat informasi yang menyesatkan. Contoh, bahwa peristiwa haid merupakan aib yang harus disembunyikan. Dengan memberikan bahan yang tepat sebelumnya, Ibu dapat membentengi anak dari informasi-informasi seperti itu.
Untuk anak-anak usia 4-5, Ibu dapat melakukan pendidikan seks pada si kecil dengan:
- Mengenalkan jenis kelamin, laki-laki/perempuan. Minta anak berperilaku sesuai jenis kelamin, entah cara bicara/berpakaian/bertindak.
- Jelaskan seks secara terbuka dan tepat sesuai usia anak. Misal, sebut alat kelamin laki-laki sebagai penis bukan burung dan katakan bahwa alat kelamin wanita adalah vagina, bukan dompet.
- Minta anak untuk selalu menjaga kebersihan diri. Misalnya, mandi dua kali sehari lalu ganti pakaian yang bersih.
- Ajari anak menjaga kebersihan organ intimnya, seperti selalu membasuh alat kelamin setelah buang air kecil dan buang air besar.
Minta anak agar tidak mudah diiming-imingi/dibujuk agar seseorang bisa memegang tubuhnya. Kenalkan area-area pribadinya, yakni dada (khusus perempuan), alat kelamin, dan bokongnya.








