



Sudah umur 2 tapi si kecil belum bisa berbicara? Apa yang salah ya dengan perkembangan bahasa si kecil?
Salah satu aspek dalam tumbuh kembang adalah perkembangan bahasa. Proses ini sangatlah penting dalam tahapan tumbuh kembangnya. Orang tua memiliki peran penting dalam melatih anak berbicara dan berbahasa.
Anak-anak sudah mulai berkomunikasi sejak mereka lahir lo, Bu. Salah satunya dengan menangis yang merupakan salah satu cara untuk berkomunikasi. Seiring dengan berjalannya waktu, perkembangan anak dalam berbahasapun akan bertambah. Kosakata yang ia ucapkan makin banyak. Menurut dr. Rahajeng A.P dari meetdoctor.com, sejak si kecil lahir, ibu sudah harus aktif memberikan stimulasi pada anak agar tumbuh kembangnya, terutama kemampuan bahasanya berkembang secara optimal. Stimulasi adalah kegiatan merangsang kemampuan dasar anak umur 0-6 tahun agar anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan, kata dr. Ajeng.
Tiga tahun pertama merupakan tahap awal kehidupannya. Banyaknya stimulasi yang didapat (seperti mendengar berbagai suara dan bahasa, melihat pemandangan, dan beberapa komunikasi dengan ibu atau keluarga) akan membuat kosa katanya semakin bertambah.
Stimulasi tumbuh kembang anak tidak hanya dilakukan oleh ibu, tapi libatkan juga orang di lingkungan terdekat seperti ayah, pengasuh anak, saudara, dan anggota keluarga lain dan kelompok masyarakat di lingkungan rumah tangga masing-masing dan dalam kehidupan sehari-hari, saran dr. Ajeng. Ia juga menambahkan bahwa kurangnya stimulasi dapat menyebabkan penyimpangan tumbuh kembang anak bahkan gangguan yang menetap. Dan untuk memberikan stimulasi yang tepat, Ibu harus mengetahui tahapan pertumbuhan anak, seiring pertambahan usianya.
Nah, berikut beberapa tahapan perkembangan bahasa anak sesuai dengan usianya, Bu:
- Usia 1-2 tahun
Pada usia ini si kecil sudah bisa berbicara dan mengucapkan beberapa kata, seperti :
- Memanggil ayah dan ibu
- Mengatakan 3-6 kata yang mempunyai arti di tahun pertamanya
- Menggabungkan banyak kata seolah-olah sedang berbicara, namun belum terlalu jelas
- Saat memasuki usia 2 tahun, si kecil mulai menggunakan minimal 20-100 kata
- Usia 3-4 tahun
- Sudah bisa menggunakan dua kata atau lebih
- Bisa menyebutkan dengan benar 2 nama benda atau lebih
- Sudah bisa menyebut nama, umur, dan nama tempat
- Mengerti makna kata di atas, di bawah, di depan, di belakang, dan di samping
- Usia 5 tahun
- Dapat menyebut nama lengkap tanpa dibantu ibu
- Senang menyebut kata-kata baru
- Bisa menjawab dengan kata-kata yang benar
- Berbicaranya mudah dimengerti
- Bisa menyebut angka serta menghitung dengan menggunakan jari
- Bisa menyebut nama-nama hari
- Usia 6 tahun atau lebih
- Menjawab pertanyaan tentang suatu benda yang terbuat dari apa dan cara menggunakannya
- Mengenal angka dan sudah bisa menghitung angka 1 sampai 10
- Mengenal warna-warni dan bisa menyebutkannya
- Mengungkapkan rasa simpati
Kemampuan berbicara dan bahasa pada anak merupakan salah satu aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya. Ibu perlu memberikan stimulasi untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak.
Berikut beberapa cara dan kegiatan yang bisa Ibu lakukan untuk membuat meningkatkan kemampuan berbahasa dan berbicara si kecil, ya:
- Terus mengajak berbicara si kecil
Menceritakan suatu hal atau terus mengajaknya berkomunikasi akan membuat si kecil mendapat banyak kosakata. Walaupun pada tahun pertama komunikasi yang Ibu lakukan masih satu arah. Namun, jangan pernah berhenti untuk mengajaknya berbicara ya, Bu. Hal ini dapat membuat pertumbuhan anak dan tumbuh kembang balita menjadi lebih baik lagi.
- Membaca
Selain mengajaknya berbicara, Ibu dapat menstimulasi kemampuan si kecil dengan membaca bersamanya. Mulailah dengan buku-buku bergambar dengan kata yang tidak terlalu banyak, setelah itu lanjutkan dengan buku cerita jika si kecil sudah mulai lancar dalam membaca. Jangan pernah bosan mengajak si kecil untuk pergi ke toko buku juga, Bu.
- Ikuti kemauan si kecil
Jika si kecil lebih tertarik dengan gambar tertentu yang terdapat dalam sebuah buku, teruslah membicarakan hal tersebut dengannya. Selain itu, Ibu pun bisa merekamnya untuk bisa dilihat lagi di kemudian hari.
- Dengarkan si kecil
Perlakukan si kecil seperti orang yang cerdas. Misalnya, mintalah pendapat si kecil tentang suatu hal, yang ia suka dan tak suka. Selain itu, dengarkan saat si kecil berbicara dengan penuh perhatian dan tanggapi apa yang ia bicarakan.
- Gunakan kalimat lengkap
Menggunakan kalimat lengkap dan jelas merupaan salah satu cara yang bisa membantu menstimulasi tumbuh kembang dan bahasa si kecil. Hal tersebut bisa membuat perkembangan bahasa anak meningkat. Misalnya saja, Ibu mengatakan mau pisang lagi?, ubahlah menjadi kamu mau pisang lagi atau tidak? Hal tersebut bisa membuat perkembangan bahasa anak meningkat.
- Dorong anak agar lebih imaginatif
Untuk melakukan hal ini, Ibu bisa memberikan si kecil mainan seperti boneka atau mobil mainan. Tambahkan juga berbagai perlengkapan pendukung lainnya untuk permainan tersebut. Contohnya saja, saat ibu memberikan si kecil boneka berikan juga syal, topi, ataupun sepatu untuk boneka tersebut. Nah, dengan berbagai perlengkapan tersebut si kecil akan mulai berimajinasi dan berkreasi dengan perangkat tambahan tersebut. Nah, dengan berbagai perlengkapan tersebut si kecil akan mulai berimajinasi dan berkreasi dengan perangkat tambahan tersebut. Lalu, minta dia menceritakan tentang peran yang akan dimainkan untuk menstimulasi kemampuannya.
Jika si kecil mengalami gangguan bicara atau gangguan bahasa di mana perkembangan anak tidak sesuai dengan usianya, segera konsultasikan pada ahlinya ya, Bu. Semakin cepat ditangani akan semakin baik untuk perkembangan anak. Jangan sampai hal ini menjadi masalah di kemudian hari, ya.
Ditinjau oleh: dr. Rahajeng A.P (dokter umum, tim Meet Doctor)








