Periode pertama 1000 hari dalam kehidupan seorang anak dianggap sebagai fase yang kritis dalam perkembangannya. Ketika gangguan pertumbuhan tidak terdeteksi dan tidak dikelola dengan baik selama periode ini, dapat berdampak pada kualitas hidup anak di masa depan yang mungkin menurun(1). Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor lingkungan, genetik, hormon dan nutrisi(2).
Dalam konteks nutrisi, kita dapat membedakan antara dua jenis nutrisi utama, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien adalah jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar, termasuk karbohidrat, protein, dan lemak, sementara mikronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang lebih kecil, seperti vitamin dan mineral.
Penting untuk dicatat bahwa dalam kenyataannya, sebanyak 96% anak-anak di Indonesia mengalami kekurangan asupan vitamin dan mineral yang berasal dari buah dan sayuran. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan suplementasi tambahan guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal mereka(3).
Pemenuhan gizi yang tidak tepat, berdampak pada timbulnya permasalahan gizi, terutama permasalahan gizi yang berkaitan dengan berat badan(4). Mama perlu tahu, salah satu permasalahan gizi terkait berat badan adalah weight faltering. Apa itu weight faltering? Weight faltering juga dikenal dengan istilah growth faltering / failure to thrive atau gagal tumbuh, merupakan kondisi yang ditandai dengan tidak adanya pertambahan berat badan sesuai dengan kurva pertumbuhan normal. Weight faltering paling sering terjadi pada anak usia 3-4 bulan hingga 18-24 bulan(5,6,7).
Weight faltering dapat disebabkan karena asupan nutrisi yang tidak optimal atau kebutuhan nutrisi yang meningkat(8). Pada kondisi apa saja anak dapat mengalami asupan nutrisi yang tidak optimal? Nutrisi yang tidak adekuat dapat disebabkan karena berbagai hal, seperti misalnya ketidaktahuan orang tua akan nutrisi lengkap dan seimbang, nafsu makan anak yang menurun, karena anak sedang dalam fase picky eating serta kebiasaan makan anak yang buruk(8).
Apa bahaya dari Weight faltering? Weight faltering merupakan faktor risiko terjadinya stunting atau perawakan pendek. Pada jangka panjang, stunting dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif sehingga bisa berdampak pada performa anak di sekolah, gangguan perkembangan sensorik dan motorik, kekebalan daya tahan tubuh yang cenderung lebih rendah dan risiko terjadinya penyakit degeneratif, seperti diabetes maupun hipertensi di kemudian hari (9,10).
Bagaimana pencegahannya? Mama tidak perlu khawatir. Weight faltering dapat dicegah dengan memberikan pola makan sehat yang lengkap dan seimbang. Lengkap artinya tidak hanya makronutrien, namun juga asupan mikronutrien, sedangkan seimbang artinya jumlah atau komposisinya sesuai dengan kebutuhan anak. Pastikan untuk memantau berat badan dan tinggi badan anak secara berkala, berikan nutrisi dan suplementasi tambahan untuk dukung tumbuh kembang si Kecil, serta konsultasi dengan dokter anak apabila diperlukan(11,12).
Kapan si Kecil perlu nutrisi dan suplementasi tambahan? Anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan sering memerlukan tambahan nutrisi. Suplemen seperti Curcuma Plus Grow dan Susu Curcuma Plus adalah kombinasi ideal untuk mendukung pertumbuhan dan berat badan yang optimal. Mama, jangan khawatir lagi!
Susu Curcuma Plus mengandung makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) serta kalsium, zink, minyak ikan, vitamin, dan mineral. Sedangkan Curcuma Plus Grow berfokus pada 3 komposisi utama (Vitamin D, Kalsium, Minyak Ikan) untuk mendukung pertumbuhan linear si Kecil. Keduanya juga mengandung ekstrak Temulawak yang telah lama dikenal turun-temurun untuk meningkatkan nafsu makan anak-anak.
Bagaimana penerimaan dan efektivitas Susu Curcuma Plus? PT. SOHO selaku produsen Susu Curcuma Plus pernah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Bojonegoro pada 2021 untuk melakukan perbaikan gizi dengan Susu Curcuma Plus pada 995 Balita. Hasil kerja sama ini berbuah manis, dimana pemberian Susu Curcuma Plus menunjukkan peningkatan berat badan pada 63,3 % Balita, serta perbaikan status gizi pada 40,9% balita. Rasa dari susu Curcuma Plus ini juga digemari dan dapat diterima dengan baik oleh 93.2 % anak(13).
Tidak perlu diragukan lagi, Susu Curcuma Plus merupakan pilihan susu harian yang baik untuk Mama berikan kepada anak. Selain itu, untuk melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral harian, Mama dapat berikan Curcuma Plus Grow untuk dukung tumbuh kembang si Kecil yang optimal. Bersama Curcuma Plus Cegah Weight Faltering pada Anak!
Beli sekarang juga dengan klik tombol dibawah
Referensi :
Ireska T Afifa, Catharine M.Sambo,Bernie E.Medise. 2016. Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia.
Pem D (2012) Factors Affecting Early Childhood Growth and Development: Golden 1000 Days. Adv Practice Nurs 1:101.
Kementerian Kesehatan RI. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.
Masuke, R., Msuya, S. E., Mahande, J. M., Diarz, E. J., Stray-Pedersen, B., Jahanpour, O., & Mgongo, M. (2021). Effect of inappropriate complementary feeding practices on the nutritional status of children aged 6-24 months in urban Moshi, Northern Tanzania: Cohort study. PloS one, 16(5), e0250562.
Permenkes HK 01.07/Menkes/1928/2022/Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stunting.
Olsen E. M. (2006). Failure to thrive: still a problem of definition. Clinical pediatrics, 45(1), 16.
Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.
Permenkes HK 01.07/Menkes/1928/2022/Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stunting.
De Sanctis, V., Soliman, A., Alaaraj, N., Ahmed, S., Alyafei, F., & Hamed, N. (2021). Early and Long-term Consequences of Nutritional Stunting: From Childhood to Adulthood. Acta bio-medica : Atenei Parmensis, 92(1), e2021168.
Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/1928/2022 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Stunting.
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 2019. Pencegahan Stunting pada Anak
Cooke R, Goulet O, Huysentruyt K, Joosten K, Khadilkar AV, Mao M, Meyer R, Prentice AM, Singhal A. Catch-Up Growth in Infants and Young Children With Faltering Growth: Expert Opinion to Guide General Clinicians. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 2023 Jul 1;77(1):7-15.
Internal Data. Hasil Monitoring Berat Badan Balita Sasaran Pemberian Makanan Tambahan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2021.