Anak-anak yang mulai tumbuh dewasa tak jarang yang memiliki
kebiasaan pilih-pilih makanan. Mereka sudah mencoba berbagai macam makanan, seperti
sayur, buah, hingga bermacam jajanan, sehingga mereka memiliki pengetahuan rasa
yang lebih luas dibandingkan bayi yang asupan makanannya masih sangat dibatasi.
Tapi pengetahuan rasa ini biasanya tidak diimbangi dengan pemahaman akan
pentingnya makanan sehat dan asupan gizi untuk kesehatannya. Akibatnya,
anak-anak menjadi suka pilih-pilih makanan, hanya mau mengonsumsi makanan
tertentu yang notabene belum tentu sehat, atau bahkan tidak mau makan sama
sekali.
Ketika anak susah makan, tidak jarang orangtua yang memaksa atau memarahi anak.
Padahal tindakan seperti ini bisa membuat anak trauma, dan pada akhirnya
membuat anak semakin tidak mau makan. Lalu, bagaimana cara terbaik untuk
mendorong anak agar mau makan? Perlukan asupan vitamin untuk anak diberikan
pada si kecil yang susah makan?
PENYEBAB DAN DAMPAK ANAK SUSAH MAKAN
Kurangnya nafsu makan si kecil bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya karena
anak terlalu banyak ngemil dan jajan di luar waktu makan, anak bosan dengan
menu makanan yang Ibu siapkan, anak kurang beraktivitas, atau karena anak
sedang sakit. Selain itu, ternyata faktor genetik dan lingkungan juga bisa
menyebabkan problem makan pada anak, lho. Menurut penelitian yang dilakukan
oleh University of Pennsylvania School of Medicine dan Childrens Hospital of
Philadelphia, faktor genetik berhubungan positif dengan masalah susah makan
pada anak. Lebih tepatnya, genetik menjadi penyebab pada 46% kasus anak yang
suka memilih-milih makanan dan 56% kasus anak yang menolak jenis makanan baru.
Selain itu, kebiasaan makan orangtua juga bisa menyebabkan anak menjadi susah
makan, karena anak mengikuti orangtua yang suka memilih-milih makanan.
Bila berlangsung berkepanjangan, masalah sulit makan mengakibatkan kurangnya
asupan kalori dan nutrisi yang dibutuhkan anak, yang pada akhirnya berpengaruh
pada tumbuh kembang anak. Awalnya, berat badan anak akan sulit bertambah atau
malah turun. Pertumbuhan tinggi badan anak juga terpengaruh oleh asupan
gizinya. Status gizi anak yang didapat dari pengukuran berat badan, tinggi
badan, dan lingkar kepala juga akan mendapat dampak dari kebiasaan makan anak.
Ibu tentunya tidak ingin tumbuh kembang si kecil terganggu karena problem makan
yang ia miliki, kan?
PERUBAHAN KEBIASAAN ORANG TUA UNTUK
SOLUSI ANAK SUSAH MAKAN
Lalu apa yang harus Ibu lakukan agar si kecil tidak lagi pilih-pilih makanan?
Solusi anak susah makan bukan cuma bergantung pada perubahan kebiasaan anak lho
Bu, tapi ada pula solusi yang berdasarkan pada perubahan perilaku dan kebiasaan
orangtua. Orangtua pun harus siap berubah! Berikut ini adalah beberapa
perubahan kebiasaan orangtua yang bisa jadi solusi anak susah makan:
1. Jangan memaksa anak untuk makan
Kalau si kecil tidak mau makan, jangan memarahi dan memaksanya untuk makan.
Si kecil bisa menjadi trauma dan mengganggap waktu makan sebagai suatu hal yang
menakutkan, sehingga si kecil menjadi tidak mau makan saat waktu makan tiba.
Kalau setelah 10-15 menit ia tetap tidak mau makan, akhiri waktu makan. Tapi
tetap berikan makan padanya sesuai jadwal yang teratur, yaitu makan 3 kali
sehari dengan camilan sehat di antara 2 waktu makan.
2. Hindari gangguan di waktu makan
Jangan biasakan si kecil untuk menonton atau menggunakan gadget saat makan. Ajak si kecil untuk makan bersama di meja makan
sambil mengobrol dengan orangtua dan anggota keluarga lain. Kebiasaan ini tidak
hanya membantu menciptakan waktu yang baik bersama keluarga dan mendekatkan
hubungan di antara anggota keluarga, tapi juga membantu membangun persepsi si
kecil bahwa waktu makan adalah saat yang menyenangkan.
3. Tidak menjadikan makanan manis atau
camilan sebagai imbalan
Kalau Ibu biasa mengiming-imingi si kecil dengan makanan manis atau
cemilan, dia akan cenderung memilih makanan manis atau camilan tersebut
dibandingkan makanan sehat yang Ibu sajikan di waktu makan.
4. Hindari pemberian pengganti makanan
yang berlebihan
Ketika si kecil tidak mau makan, orangtua sering memberikan pengganti
makanan seperti susu kepada anak, dengan harapan bisa membantu memenuhi
kebutuhan nutrisi anak. Tapi hindari pemberian pengganti makanan yang
berlebihan ya, Bu. Konsumsi susu anak yang terlalu banyak bisa membuat si kecil
merasa terlalu kenyang, sehingga konsumsi makanan di waktu makan menjadi
berkurang. Jadi, berikan susu pada si kecil dengan seperlunya. Susu merupakan
asupan tambahan, bukan asupan utama.
PERLUKAH VITAMIN UNTUK ANAK SUSAH MAKAN?
Kalau problem makan anak sudah berlangsung selama beberapa minggu,
pemberian vitamin buat anak susah makan bisa jadi pilihan Ibu, karena:
1.
Vitamin untuk anak susah makan biasanya
mengandung bahan yang membantu meningkatkan nafsu makan. Misalnya, Curcuma Plus
yang memiliki kandungan temulawak. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro menyatakan bahwa curcuma, bahan
aktif dalam temulawak, terbukti meningkatkan nafsu makan anak.
2.
Menambah asupan vitamin D
Masalah kekurangan vitamin D merupakan salah satu ancaman yang dihadapi anak
Indonesia. Vitamin D biasanya bisa didapat dari sinar ultraviolet matahari,
tapi anehnya tidak sedikit pula anak-anak negara tropis seperti Indonesia yang
mengalami kekurangan vitamin D. Selain dari matahari, vitamin D bisa pula
didapat dari salmon, susu, tahu, minyak ikan cod, dll.
3.
Menambah asupan vitamin A
Anak usia di atas 4 tahun membutuhkan 1,333 IU vitamin A setiap hari.
Kekurangan vitamin A tidak hanya mengganggu tumbuh kembang anak, tapi juga
melemahkan sistem imun tubuh dan produksi sel darah merah. Kalau anak kurang
mendapat asupan vitamin A dari daging, hati, olahan susu, telur, dan sayuran
hijau, vitamin tambahan untuk anak bisa membantu.
4.
Menambah asupan vitamin B
Vitamin B (B1, B2, B3, B6, B9 (asam folat), B12) diperlukan untuk menjaga
kesehatan sel tubuh dan menjaga energi. Untuk memastikan asupan tiap jenis
vitamin B secara cukup, variasi asupan makanan sangat penting. Bila tidak,
vitamin tambahan untuk anak bisa membantu.
5.
Menambah asupan kalsium
Kalsium merupakan nutrisi penting untuk tulang dan gigi. Tapi, kekurangan
kalsium tidak cuma berpengaruh pada tinggi badan ataupun kesehatan gigi anak.
Kekurangan kalsium bisa menyebabkan gangguan sistem saraf, kram dan kejang pada
tubuh, dll. Asupan kalsium bisa didapat dari susu, salmon, telur, brokoli, dll.
CURCUMA PLUS SEBAGAI VITAMIN ANAK SUSAH MAKAN
Yang membuat Curcuma Plus istimewa adalah kandungan temulawak organik di
dalamnya yang membantu meningkatkan nafsu makan anak. Temulawak ini telah
mendapat sertifikasi organik dari Organik Indonesia, sehingga dijamin aman
untuk anak. Manfaat meningkatkan nafsu makan ini membantu mengatasi problem
makan anak, sehingga anak tak lagi pilih-pilih makanan!
Selain itu, Curcuma juga mengandung berbagai nutrisi penting bagi tumbuh
kembang anak, seperti minyak ikan kod, kalsium, DHA, Prebiotik, vitamin A,
vitamin D, dan vitamin B yang tentunya penuh manfaat untuk kesehatan anak.
Curcuma Plus juga mendapatkan anugerah Top Brand sehingga kualitas Curcuma
Plus sebagai produk bagi kesehatan anak tidak perlu diragukan. Anak tumbuh
sehat dan tidak pilih-pilih makanan dengan Curcuma Plus Grow Emulsion!