Anak-anak memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda dibandingkan dengan orang dewasa. Karena itu, agar tumbuh kembang anak lebih optimal dan kekebalan tubuhnya tetap terjaga, kebutuhan gizinya harus terpenuhi dengan baik. Pemenuhan kebutuhan nutrisi ini sebenarnya bisa dilakukan dengan cara memberlakukan pola makan sehat dan bergizi seimbang. Makanan tersebut diantaranya mencakup menu makan utama maupun camilan sehat anak setiap harinya. Hal yang mungkin selalu jadi pertanyaan Mama, yaitu bagaimana dengan anak yang pemilih terhadap makanan?
Sebenarnya anak pemilih makanan itu tidak selalu kekurangan gizi lho, Ma. Ada banyak makanan dan minuman kaya vitamin dan nutrisi yang baik untuk si kecil dan mungkin sudah dikonsumsinya. Hanya saja, jika ia konsumsi makanan yang itu-itu saja, kebutuhan vitamin dan mineralnya pun tidak beragam, Ma. Akibatnya, ia bisa saja kekurangan zat gizi tertentu misalnya Kalsium dan Vitamin D. Padahal, kedua nutrisi tersebut perannya sangat penting bagi anak, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.
Melansir Hermina Hospital, studi yang dilakukan pada 91 anak sekolah dasar di Jakarta menunjukkan tingginya insiden kekurangan kandungan vitamin D, dengan 75,8% anak mengalami kekurangan vitamin D atau kebutuhannya tidak tercukupi dengan sempurna. Penelitian lainnya yang dilakukan pada anak usia 213 tahun di 48 kabupaten di Indonesia menunjukkan penurunan kadar vitamin D mulai terlihat pada anak usia 6 tahun ke atas, dan sebanyak 45,1% mengalami kebutuhan vitamin D yang tidak tercukupi dengan baik.
Vitamin D dibutuhkan tubuh untuk mengontrol kadar kalsium dan fosfor di dalam tubuh, juga berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Sementara itu, kalsium merupakan nutrisi yang baik untuk membangun kekuatan tulang dan berperan penting dalam kerja saraf, otak, serta kesehatan jantung. Untuk itu, anak-anak harus memperoleh kalsium sejak dini karena mereka membutuhkan nutrisi untuk tumbuh kembangnya.
Dilansir laman Ikatan Dokter Anak Indonesia, anjuran kebutuhan vitamin D untuk bayi 0 12 bulan sebanyak 400 IU per hari, tanpa memandang jenis makanannya (ASI eksklusif atau tidak). Lalu, suplementasi vitamin D untuk anak di atas 12 bulan, yaitu sebanyak 600 IU per hari, tanpa memandang jenis makanannya.
Anak dengan kekurangan vitamin D berat memiliki resiko terkena penyakit riketsia nutrisional yang umumnya terjadi pada anak usia 6 bulan 2,5 tahun. Beberapa gejalanya seperti kelemahan otot, keterlambatan perkembangan gerak motorik, pembesaran area pergelangan tangan dan lutut, tungkai berbentuk O, gangguan bentuk kepala, keterlambatan pertumbuhan gigi, penurunan kepadatan tulang dan infeksi.
Kombinasi Nutrisi yang Wajib untuk Anak
Agar anak tumbuh dan berkembang dengan optimal, Mama tentu harus memastikan asupan nutrisinya setiap hari. Dalam hal ini, vitamin merupakan komponen nutrisi yang memegang peranan penting dalam kerja sistem imun tubuh, proses tumbuh kembang, kerja fungsi sistem saraf dan pencernaan.
Akan tetapi, pemilihan kombinasi nutrisi untuk anak juga perlu diperhatikan dengan baik. Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang dan menjaga imun anak, Mama perlu memberi asupan nutrisi yang tepat dan seimbang setiap harinya. Selain dari makanan sehari-hari, kebutuhan nutrisi anak juga bisa diperoleh dari suplemen.
Kombinasi nutrisi lengkap bisa Mama dapatkan dari Curcuma Plus Grow. Kandungan temulawak organik, minyak Ikan, Kalsium + Vitamin D, dan Multivitamin (Vit. A, B1, B2, B5, B6, B12) yang ada di dalamnya dapat membantu memperbaiki nafsu makan anak, membantu memenuhi kebutuhan vitamin di masa pertumbuhannya, juga membantu pertumbuhan tulang dan giginya yang kuat.
Curcuma Plus Grow memiliki 3 varian rasa yang akan disukai dan sudah disesuaikan dengan kesukaan anak, yaitu rasa jeruk, strawberry, dan blackcurrent. Anak cukup mengonsumsi 1 sendok makan sehari bagi anak usia 1-6 tahun dan 1 sendok makan sebanyak dua kali sehari untuk usia 6-12 tahun.
Melansir CNN Indonesia, ahli gizi klinis Cindiawaty J Pudjiadi menjelaskan, vitamin D merupakan salah satu nutrisi penting untuk meningkatkan imunitas tubuh terutama di masa pandemi seperti saat ini. Selain itu, vitamin D juga sangat diperlukan untuk mengatur mineral dalam tubuh seperti Kalsium dan Fosfor. Sementara itu, sebuah jurnal dari Universitas Garut menyebutkan bahwa kandungan kurkumin yang terdapat pada temulawak sangat baik bagi mencegah terjadinya infeksi bakteri, virus dan menambah nafsu makan. Dengan begitu, kesehatan anak pun dapat terjaga dan berpengaruh pada sistem kekebalan tubuhnya.
Kandungan minyak ikan alami pada Curcuma Plus Grow dapat membantu anak meningkatkan fungsi otak dan mood pada anak-anak, khususnya pembelajaran, memori, dan perkembangan otak. Mengutip dari Klikdokter.com, berdasarkan sebuah penelitian yang diadakan selama 6 bulan pada 183 anak yang mengonsumsi makanan yang mengandung omega-3, mereka mengalami perbaikan kemampuan belajar verbal dan memori.
Untuk itu, Mama tak perlu khawatir lagi jika anak sangat pemilih terhadap makanan. Mama bisa tetap menjaga daya tahan tubuh dan optimalkan perkembangannya dengan memastikan baik gizi makro dan mikro terpenuhi, juga melengkapi asupan gizinya dengan memberikan tambahan multivitamin. Selain itu, membuat kreasi makanan yang unik untuk menarik perhatian anak pun bisa menjadi solusi nya.