BERKEBUN YUK NAK

Cangkul, cangkul, cangkul yang dalam. Menanam jagung di kebun kita. Lagu tentang pentingnya mengajak anak berkebun ini cukup populer. Yup, Bu! Berkebun memang perlu dikenalkan pada anak agar ia dekat dengan alam. Anak yang dekat dengan alam umumnya akan lebih peka terhadap lingkungan, kemampuan sensorinya baik, dan  kemampuan otak kiri dan kanannya pun berkembang dengan optimal (Leslie Owen Wilson dalam The Eighth Intelligence: Naturalistic Intelligence (2000).

Yuk, Bu, ajak si kecil berkebun dengan:

1. Manfaatkan pekarangan atau area rumah untuk berkebun. Bila tidak ada atau areanya terbatas, manfaatkan pot-pot kecil berisi tanaman lalu taruh di luar ruangan.
2. Libatkan anak saat merawat tanaman, bisa dengan memasukkan tanah, menyiram tanaman, dan lainnya.
3. Agar lebih aman, pastikan anak memakai perlengkapan berkebun seperti sepatu boot, sarung tangan, karena area kebun penuh dengan benda tajam, berbahaya atau kotor seperti kotoran, pupuk, duri, dan lainnya. Jangan lupa, ingatkan si kecil untuk cuci tangan sesudahnya.
4. Berikan alat-alat berkebun khusus untuk anak agar acara berkebun menjadi menyenangkan. Alat berkebun milik orang dewasa selain menyulitkan anak saat menggunakannya, juga berisiko tinggi menyebabkan cidera.
5. Agar lebih menyenangkan, buat permainan menarik saat berkebun, misal, lomba memasukkan tanah ke pot.
6. Selain berkebun di area luar rumah, Ibu juga bisa memanfaatkan wadah/gelas plastik kecil yang diisi tanaman yang cepat tumbuh seperti tauge. Taruh wadah itu di dalam kamar anak, sehingga anak dapat mengamati perkembangan/pertumbuhan tanaman itu dari hari ke hari.