Curcuma Plus Fruit & Veggie

Curcuma Plus Fruit & Veggie

Multivitamin dengan 11 ekstrak sayur dan buah

Temulawak Organik
Ekstrak Buah & Sayur
Tersedia rasa:
Jeruk
Kegunaan

Mengandung 6 ekstrak buah-buahan dan 5 ekstrak sayuran yang membantu penuhi serat dan memelihara kesehatan anak.

Komposisi

Tiap sendok teh (5 ml) mengandung:

Ekstrak Curcuma xanthorrhiza 13 mg, Ekstrak sayur dan Buah 400 mg

Aturan Pakai
  • 1-6 tahun : 1 sendok teh (5ml), 1 kali sehari
  • 6-12 tahun : 1 sendok teh (5ml), 2 kali sehari
Kemasan
100ml
Belanja Sekarang
No items found
Informasi terkait Curcuma Plus Fruit & Veggie
Fakta menarik dari Curcuma

Temulawak (Curcuma zanthorrhiza) adalah tanaman herbal asli Indonesia yang kerap dimanfaatkan untuk mengobati berbagai masalah kesehatan, mulai dari kurang nafsu makan, gangguan lambung, sembelit, diare, demam, radang sendi, hingga gangguan fungsi hati.

  • Memperkuat imunitas tubuh
  • Mencegah dan mengatasi infeksi
  • Mengatasi gangguan pencernaan
  • Menjaga kesehatan dan fungsi hati
  • Mengendalikan kadar gula darah
  • Menurunkan risiko terkena penyakit kanker
Jangan Lewatkan Masa Emas Pertumbuhannya, Beri Gizi Seimbang & Rutin Minum Curcuma Plus!

Selama 1000 HPK, tumbuh kembang anak sangat penting dan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk lingkungan, genetik, jenis kelamin, hormon, aktivitas fisik, dan nutrisi(1). Untuk mencegah masalah gizi seperti growth faltering dan stunting, pemantauan tumbuh kembang anak perlu dilakukan secara berkala, terutama dalam hal berat badan dan tinggi badan. Selain pemantauan tumbuh kembang, asupan nutrisi dengan gizi seimbang dan suplementasi tambahan juga diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang anak(2).

Salah satu permasalahan gizi yang dapat terjadi pada anak adalah keterlambatan pertumbuhan berat badan yang tidak sesuai dengan kurva pertumbuhan normal atau disebut dengan growth faltering. Kondisi ini disebabkan karena adanya asupan gizi yang tidak cukup ataupun kebutuhan gizi yang meningkat. Apabila tidak segera ditangani, kondisi growth faltering dapat memicu terjadinya stunting atau perawakan pendek(3,4,5).

Oleh karena itu, pemantauan tumbuh kembang anak secara berkala diperlukan sebagai pencegahan sekaligus deteksi dini permasalahan gizi pada anak. Pastikan tumbuh kembang anak optimal dengan rutin memantau parameter pertumbuhan anak khususnya berat badan dan tinggi badan.

Tidak hanya memantau tumbuh kembang anak, asupan nutrisi dengan gizi seimbang dan suplementasi tambahan diperlukan untuk mendukung tumbuh kembang anak (6). Faktanya, sebagian besar permasalahan gizi anak di Indonesia disebabkan karena asupan nutrisi yang tidak cukup(7). Curcuma Plus Grow Emulsion merupakan pilihan suplementasi yang baik untuk pertumbuhan tulang kuat dan dukung tumbuh kembang anak secara optimal. Curcuma Plus Grow Emulsion dilengkapi dengan kombinasi Kalsium, Vitamin D, Minyak Ikan Kod, dan Vitamin lainnya (Vitamin A, B1, B2, B6, B12 dan B5).

Kalsium dan Vitamin D merupakan nutrisi yang penting untuk tulang. Kalsium berperan untuk meningkatkan kepadatan massa tulang, sedangkan vitamin D dapat meningkatkan penyerapan kalsium, sehingga mendukung pertumbuhan tulang(8). Kekurangan kalsium dan vitamin D dapat menyebabkan penurunan kepadatan mineral tulang, peningkatan risiko patah tulang pada anak-anak, gangguan pertumbuhan dan perkembangan tinggi badan anak, dan dapat menyebabkan rakitis(9). Tidak hanya kalsium dan vitamin D, minyak ikan mengandung Omega-3 yang baik untuk dukung tumbuh kembang anak. Omega-3 diketahui memiliki peran untuk mendukung pertambahan tinggi badan, berat badan serta menjaga kepadatan mineral tulang(10,11).

Yuk tunggu apalagi, berikan Curcuma Plus Grow Emulsion untuk dukung pertumbuhan tulang yang kuat dan bantu optimalkan tumbuh kembang si Kecil. Dukung Pertumbuhan Optimal untuk Masa Depan Gemilang dengan Curcuma Plus Grow!

 

Beli sekarang juga dengan klik tombol dibawah

 

 

Referensi : 

  • Pem D (2012) Factors Affecting Early Childhood Growth and Development: Golden 1000 Days. Adv Practice Nurs 1:101. doi: 10.4172/2573- 0347.1000101.
  • Budzulak, J., Majewska, K. A., Kedzia, A. (2022). Malnutrition as the cause of growth retardation among children in developed countries. Ann Agric Environ Med., 29(3), 336-341.
  • Permenkes HK 01.07/Menkes/1928/2022/Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stunting.
  • Olsen EM. Failure to thrive: Still a problem in definition. Clin Pediatr. 2006;45:1-6
  • Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.
  • Zhang, Z., Li, F., Hannon, B. A., Hustead, D. S., Aw, M. M., Liu, Z., Chuah, K. A., Low, Y. L., & Huynh, D. T. T. (2021). Effect of Oral Nutritional Supplementation on Growth in Children with Undernutrition: A Systematic Review and Meta-Analysis. Nutrients, 13(9), 3036.
  • Samosir, O. B., Radjiman, D. S., & Aninditya, F. (2023). Food consumption diversity and nutritional status among children aged 6-23 months in Indonesia: The analysis of the results of the 2018 Basic Health Research. PloS one, 18(3), e0281426.
  • Soliman et al., 2016, Adolescents, nutrition and bone health Handbook of nutrition and diet in therapy of bone diseases Key facts.
  • Ryan, L. M., Teach, S. J., Singer, S. A., Wood, R., Freishtat, R., Wright, J. L., McCarter, R., Tosi, L., & Chamberlain, J. M. (2012). Bone mineral density and vitamin D status among African American children with forearm fractures. Pediatrics, 130(3), e553–e560.
  • Buchhorn R. Growth-Promoting Effects of Omega-3-Fatty Acid Supplementation in Children with Short Stature. Ann Nutr Disord & Ther. 2020; 7(1): 1064.
  • Högström M, Nordström P, Nordström A, n-3 Fatty acids are positively associated with peak bone mineral density and bone accrual in healthy men: the NO2 Study., Am. J. Clin. Nutr 85 (2007) 803–7.
Baca selengkapnya
Polusi Udara, Daya Tahan Tubuh Anak & Vitamin dengan Temulawak Organik

Kualitas udara yang buruk telah menjadi sorotan utama dalam beberapa pekan terakhir. Anak-anak adalah salah satu kelompok yang paling rentan terhadap dampak merugikan dari paparan polusi udara(1). Polusi udara telah terbukti berkontribusi pada lebih dari 7.000 dampak kesehatan yang merugikan pada anak-anak(2). Paparan polusi udara dapat membawa radikal bebas ke dalam tubuh, yang dapat menyebabkan stres oksidatif ketika jumlahnya melebihi kapasitas tubuh untuk menetralkannya, terutama di paru-paru(3).

Paparan polusi udara yang berulang dapat menyebabkan penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh. Paparan polusi dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk membersihkan benda asing dan memicu pelepasan sel-sel peradangan. Gangguan pada sistem kekebalan tubuh dapat meningkatkan kerentanan anak terhadap infeksi(4).

Paparan polusi udara dalam jangka pendek dapat menyebabkan iritasi mata, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), dan batuk. Tidak heran ketika kualitas udara buruk, angka kejadian batuk dan infeksi pernapasan pada anak akan meningkat. Pada jangka panjang, polusi udara dapat berakibat pada penurunan fungsi paru, asma, peningkatan risiko kanker, penyakit jantung dan pembuluh darah(5).

Oleh karena itu, ketika terjadi kondisi polusi udara yang buruk, orang tua perlu memastikan agar sistem kekebalan tubuh anak tetap dalam kondisi optimal, untuk menghindari risiko penyakit yang lebih tinggi. Salah satu langkah yang efektif dalam menjaga daya tahan tubuh adalah dengan menerapkan gaya hidup yang sehat. Pastikan untuk memberikan asupan makanan dengan kandungan gizi yang seimbang untuk anak, serta pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen tambahan yang mengandung vitamin dan mineral yang penting bagi kesehatan tubuh.

Curcuma Plus Grow merupakan salah satu pilihan suplemen yang mengandung temulawak organik. Temulawak organik memiliki manfaat penting dalam mendukung daya tahan tubuh anak, membantu melawan efek buruk dari polusi udara terhadap kesehatan mereka. Temulawak dengan nama ilmiah Curcuma xanthorrhiza memiliki kandungan xanthorrhizol yang dapat menurunkan peradangan dan memperbaiki sistem kekebalan tubuh(6). Selain itu, temulawak juga mengandung senyawa kurkuminoid yang memiliki aktivitas immunomodulator untuk memperkuat kekebalan tubuh si Kecil(7). Tidak hanya temulawak organik, Curcuma Plus Grow juga mengandung Vitamin A, B1, B2, B6, B12, B5, Vitamin D, Minyak Ikan Kod dan Kalsium yang juga penting untuk dukung tumbuh kembang optimal. Yuk jaga daya tahan tubuh Si Kecil tetap prima dengan Temulawak Organik.

Beli sekarang juga dengan klik tombol dibawah

Referensi : 

 

Aithal SS, Sachdeva I, Kurmi OP. Air quality and respiratory health in children. Breathe 2023; 19: 230040 [DOI: 10.1183/20734735.0040-2023].

  • Syuhada G, Akbar A, Hardiawan D, Pun V, Darmawan A, Heryati SHA, Siregar AYM, Kusuma RR, Driejana R, Ingole V, Kass D, Mehta S. Impacts of Air Pollution on Health and Cost of Illness in Jakarta, Indonesia. Int J Environ Res Public Health. 2023 Feb 7;20(4):2916. doi: 10.3390/ijerph20042916.
  • Suzuki, T., Hidaka, T., Kumagai, Y. et al. Environmental pollutants and the immune response. Nat Immunol 21, 1486–1495 (2020). https://doi.org/10.1038/s41590-020-0802-6.
  • Glencross DA, Ho TR, Camiña N, Hawrylowicz CM, Pfeffer PE. Air pollution and its effects on the immune system. Free Radic Biol Med. 2020 May 1;151:56-68. doi: 10.1016/j.freeradbiomed.2020.01.179.
  • Pramitha E, Haryanto B. Effect of Exposure to 2.5 ?m Indoor Particulate Matter on Adult Lung Function in Jakarta. Osong Public Health Res Perspect. 2019 Apr;10(2):51-55. doi: 10.24171/j.phrp.2019.10.2.02.

Elok Zubaidah, Eirene Charista Dea, Aldilla Putri Rahayu, Kiki Fibrianto, Ella Saparianti, Hidayat Sujuti, Laura Godelive, Ignatius Srianta and Ihab Tewfik, Enhancing Immunomodulatory Properties of Javanese Turmeric (Curcuma xanthorrhiza) Kombucha against Diethylnitrosamine in Male Balb/c Mice, Process Biochemistry, (2023) doi:https://doi.org/10.1016/j.procbio.2023.09.012

Azimah D, Yuswano, Wahyono, Santosa D, Setyowati EP, Efek Imunomodulator dari Kombinasi Ekstrak Etanol Herba Sambiloto (Andrographis paniculate (Burm.f.) Nees) dan Rimpang Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap Proliferasi Sel Limfosit Mencit Balb/c secara In Vitro. Traditional Medicine Journal. 20(2). ISSN: 1410-5918

Baca selengkapnya
Berat Badan Anak Kurang? Simak Memahami Weight Faltering dan Upaya Pencegahannya

Periode pertama 1000 hari dalam kehidupan seorang anak dianggap sebagai fase yang kritis dalam perkembangannya. Ketika gangguan pertumbuhan tidak terdeteksi dan tidak dikelola dengan baik selama periode ini, dapat berdampak pada kualitas hidup anak di masa depan yang mungkin menurun(1). Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti faktor lingkungan, genetik, hormon dan nutrisi(2).

Dalam konteks nutrisi, kita dapat membedakan antara dua jenis nutrisi utama, yaitu makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien adalah jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar, termasuk karbohidrat, protein, dan lemak, sementara mikronutrien adalah nutrisi yang dibutuhkan dalam jumlah yang lebih kecil, seperti vitamin dan mineral. 

Penting untuk dicatat bahwa dalam kenyataannya, sebanyak 96% anak-anak di Indonesia mengalami kekurangan asupan vitamin dan mineral yang berasal dari buah dan sayuran. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan suplementasi tambahan guna mendukung pertumbuhan dan perkembangan optimal mereka(3).

Pemenuhan gizi yang tidak tepat, berdampak pada timbulnya permasalahan gizi, terutama permasalahan gizi yang berkaitan dengan berat badan(4). Mama perlu tahu, salah satu permasalahan gizi terkait berat badan adalah weight faltering. Apa itu weight faltering? Weight faltering juga dikenal dengan istilah growth faltering / failure to thrive atau gagal tumbuh, merupakan kondisi yang ditandai dengan tidak adanya pertambahan berat badan sesuai dengan kurva pertumbuhan normal. Weight faltering paling sering terjadi pada anak usia 3-4 bulan hingga 18-24 bulan(5,6,7)

Weight faltering dapat disebabkan karena asupan nutrisi yang tidak optimal atau kebutuhan nutrisi yang meningkat(8). Pada kondisi apa saja anak dapat mengalami asupan nutrisi yang tidak optimal? Nutrisi yang tidak adekuat dapat disebabkan karena berbagai hal, seperti misalnya ketidaktahuan orang tua akan nutrisi lengkap dan seimbang, nafsu makan anak yang menurun, karena anak sedang dalam fase picky eating serta kebiasaan makan anak yang buruk(8).

Apa bahaya dari Weight faltering? Weight faltering merupakan faktor risiko terjadinya stunting atau perawakan pendek. Pada jangka panjang, stunting dapat menyebabkan penurunan fungsi kognitif sehingga bisa berdampak pada performa anak di sekolah, gangguan perkembangan sensorik dan motorik, kekebalan daya tahan tubuh yang cenderung lebih rendah dan risiko terjadinya penyakit degeneratif, seperti diabetes maupun hipertensi di kemudian hari (9,10).

Bagaimana pencegahannya? Mama tidak perlu khawatir. Weight faltering dapat dicegah dengan memberikan pola makan sehat yang lengkap dan seimbang. Lengkap artinya tidak hanya makronutrien, namun juga asupan mikronutrien, sedangkan seimbang artinya jumlah atau komposisinya sesuai dengan kebutuhan anak. Pastikan untuk memantau berat badan dan tinggi badan anak secara berkala, berikan nutrisi dan suplementasi tambahan untuk dukung tumbuh kembang si Kecil, serta konsultasi dengan dokter anak apabila diperlukan(11,12).

Kapan si Kecil perlu nutrisi dan suplementasi tambahan? Anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan sering memerlukan tambahan nutrisi. Suplemen seperti Curcuma Plus Grow dan Susu Curcuma Plus adalah kombinasi ideal untuk mendukung pertumbuhan dan berat badan yang optimal. Mama, jangan khawatir lagi! 

Susu Curcuma Plus mengandung makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) serta kalsium, zink, minyak ikan, vitamin, dan mineral. Sedangkan Curcuma Plus Grow berfokus pada 3 komposisi utama (Vitamin D, Kalsium, Minyak Ikan) untuk mendukung pertumbuhan linear si Kecil. Keduanya juga mengandung ekstrak Temulawak yang telah lama dikenal turun-temurun untuk meningkatkan nafsu makan anak-anak. 

Bagaimana penerimaan dan efektivitas Susu Curcuma Plus? PT. SOHO selaku produsen Susu Curcuma Plus pernah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Bojonegoro pada 2021 untuk melakukan perbaikan gizi dengan Susu Curcuma Plus pada 995 Balita. Hasil kerja sama ini berbuah manis, dimana pemberian Susu Curcuma Plus menunjukkan peningkatan berat badan pada 63,3 % Balita, serta perbaikan status gizi pada 40,9% balita. Rasa dari susu Curcuma Plus ini juga digemari dan dapat diterima dengan baik oleh 93.2 % anak(13).

Tidak perlu diragukan lagi, Susu Curcuma Plus merupakan pilihan susu harian yang baik untuk Mama berikan kepada anak. Selain itu, untuk melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral harian, Mama dapat berikan Curcuma Plus Grow untuk dukung tumbuh kembang si Kecil yang optimal. Bersama Curcuma Plus Cegah Weight Faltering pada Anak!

Beli sekarang juga dengan klik tombol dibawah


Referensi : 

Ireska T Afifa, Catharine M.Sambo,Bernie E.Medise. 2016. Pentingnya Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Pem D (2012) Factors Affecting Early Childhood Growth and Development: Golden 1000 Days. Adv Practice Nurs 1:101.

Kementerian Kesehatan RI. 2018. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI.

Masuke, R., Msuya, S. E., Mahande, J. M., Diarz, E. J., Stray-Pedersen, B., Jahanpour, O., & Mgongo, M. (2021). Effect of inappropriate complementary feeding practices on the nutritional status of children aged 6-24 months in urban Moshi, Northern Tanzania: Cohort study. PloS one, 16(5), e0250562.

Permenkes HK 01.07/Menkes/1928/2022/Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stunting.

Olsen E. M. (2006). Failure to thrive: still a problem of definition. Clinical pediatrics, 45(1), 1–6.

Permenkes Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.

Permenkes HK 01.07/Menkes/1928/2022/Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stunting.

De Sanctis, V., Soliman, A., Alaaraj, N., Ahmed, S., Alyafei, F., & Hamed, N. (2021). Early and Long-term Consequences of Nutritional Stunting: From Childhood to Adulthood. Acta bio-medica : Atenei Parmensis, 92(1), e2021168.

Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/1928/2022 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Stunting.

Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 2019. Pencegahan Stunting pada Anak

Cooke R, Goulet O, Huysentruyt K, Joosten K, Khadilkar AV, Mao M, Meyer R, Prentice AM, Singhal A. Catch-Up Growth in Infants and Young Children With Faltering Growth: Expert Opinion to Guide General Clinicians. J Pediatr Gastroenterol Nutr. 2023 Jul 1;77(1):7-15.

Internal Data. Hasil Monitoring Berat Badan Balita Sasaran Pemberian Makanan Tambahan Kabupaten Bojonegoro Tahun 2021.

Baca selengkapnya