Sebagian orangtua mengalami kesulitan menghadapi anak susah makan. Terlebih lagi ada beberapa anak yang picky eater atau pemilih makanan. Padahal, asupan makanan terutama pola makan sehat sangat penting untuk tumbuh kembang anak lo, Bu.
Selain memberikan asupan makanan yang bergizi, ibu pun harus memperhatikan makanan apa saja yang si kecil makan. Belakangan ini banyak sekali anak-anak yang mengalami obesitas, karena pengaruh makanan yang salah. Nah, apakah Ibu sudah memberikan makanan sehat untuk si kecil? Lalu, apakah pola makannya pun sudah sesuai usia anak?
Tugas ibu adalah menentukan makanan apa yang harus dikonsumsi si kecil. Meski begitu, ada baiknya ibu tetap membiarkan si kecil memilih makanan yang telah disiapkan. Jadi, asupan makanan saat ia sedang aktif berkegiatan tetap terpenuhi. Misalnya saja pada anak usia 1-3 tahun, di mana mereka masih membutuhkan nutrisi serta makanan yang bergizi untuk tumbuh kembangnya. Mungkin sulit bagi ibu untuk menentukan makanan apa yang dibutuhkan si kecil pada usia tersebut serta jumlahnya. Nah, berikut beberapa cara dan pola makan sehat untuk si kecil sesuai dengan usianya:
Usia 1-3 tahun
Pada usia ini, si kecil biasanya sudah diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan keluarga, namun dengan porsi dan tingkat rasa yang tidak terlalu tajam. Pada usia tersebut tingkat risiko si kecil terkena alergi makanan sudah semakin kecil (misalnya alergi terhadap kacang, telur, atau ikan). Namun, ada baiknya memotong kecil-kecil makanan untuk menghindari si kecil tersedak saat makan (bisanya pada usia 1 tahunan). Nah, berikut makanan bergizi yang dapat dikonsumsi si kecil pada usia 1-3 tahun:
- Sumber karbohidrat:
- Roti tawar setengah
- Sereal seperempat
- Pancake
- Pasta
- Tortilla
- Muffin
- Buah 2-4 porsi per hari. Buah ataupun jus buah sebagai sumber vitamin dan mineral baik bagi si kecil. Ibu dapat memberikan buah-buah berikut:
- Apel
- Melon dan semangka
- Buah kiwi
- Jeruk
- Buah pir
- Strawberry dan beberapa jenis buah lainnya
- Sayuran, sebagai sumber yang baik untuk vitamin dan mineral. Pilihannya adalah:
- Kacang hijau
- Brokoli atau kembang kol
- Wortel
- Kacang polong
- Paprika
- Kentang
- Labu
- Ubi jalar
- Produk olahan susu sebanyak 3-5 porsi per hari, misalnya saja susu kedelai, keju, yoghurt.
- Daging atau pengganti daging, misalnya telur, ikan, ayam, daging, dan kacang-kacangan.
Saat si kecil sedang makan, jangan paksa si kecil mengonsumsi berbagai makanan yang ibu inginkan ya, Bu. Hal itu dapat membuat si kecil trauma pada makanan tersebut. Ibu pun harus memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba secara perlahan makanan yang baru untuknya. Menurut dr. Rahajeng A.P. dari meetdoctor.com, variasi menu makanan sangat penting untuk menarik perhatian anak dan membuat anak memiliki keinginan untuk makan. Namun, hindari memberikan permen atau makanan lain sebagai hadiah jika si kecil mau makan yang ibu berikan.
Usia 3-5 tahun
Pada usia 3-5 tahun atau yang biasa disebut balita (bawah lima tahun), si kecil sudah mulai bisa makan sendiri, walaupun masih sedikit berantakan. Ibu dapat membiasakan anak untuk makan makanan yang bergizi dan memenuhi standar gizi yang seimbang bagi pertumbuhannya, namun dengan menu yang bervariasi agar ia tidak bosan. Nah, konsumsi wajib untuk si kecil pada usia ini adalah mencakup sayuran, nasi, buah, dan susu. Berikut porsi yang bisa ibu gunakan untuk panduan dalam menyajikan makanan sehat untuk si kecil:
- Roti, sereal, nasi, pasta
Beberapa pilihan di atas bisa ibu sajikan untuk makanan pokok si kecil setiap harinya dalam beberapa kali. - Sayuran dan kacang-kacangan
Sayuran dan kacang-kacangan dapat ibu gunakan sebagai lauk. Ibu bisa memberikan sayuran pada si kecil baik dalam keadaan mentah maupun matang. Perlu ibu ketahui, bahwa sayuran yang segar merupakan asupan yang terbaik untuk anak daripada makanan yang beku dalam kemasan kaleng atau makanan cepat saji. - Buah
Ibu bisa memberikan buah beberapa kali sesuai keinginan si kecil setiap harinya. Pada usia ini, anak sudah diperbolehkan untuk mengonsumsi buah apapun seperti apel, pisang, kiwi, atau apricot. Selain itu, ada baiknya untuk memotong buah menjadi kecil atau dadu untuk memudahkan anak untuk makan dan tidak tersedak. Sebagai alternatif, ibu bisa mengolahnya menjadi jus buah segar. - Susu, yogurt dan keju
Ibu bisa memberikan makanan ini 2 porsi setiap harinya, atau lebih jika si kecil menginginkannya. Biasanya anak-anak akan menyukai susu atau produk olahan susu dengan berbagai rasa buah yang menarik. Selain itu, makanan susu rendah lemak sangat cocok untuk anak usia ini. - Daging dan ikan
Lauk tambahan selain sayuran yang baik untuk perkembangan si kecil adalah daging, ikan, telur, unggas, serta kacang-kacangan. Ibu bisa memberikan 2 porsi atau lebih setiap harinya. Nah, untuk menghilangkan perasaan bosan dengan menu yang itu-itu saja, ibu bisa mencoba berbagai macam kreasi yang menarik dengan bahan tersebut. Selain itu, si kecilpun akan bersemangat dalam menyantap makanannya.
Usia 6-10 tahun
Pada usia ini, anak sudah mulai makan makanan yang sama dengan makanan keluarga. Namun, ibu harus tetap memperhatikan asupan gizi serta nutrisi pada makanan anak. Selain itu, porsinya pun biasanya mulai ditambah dibandingkan ketika usia mereka 3-5 tahun. Hal ini untuk menambah asupan energinya karena pada usia ini anak sudah mulai memiliki banyak aktivitas di luar rumah seperti sekolah, les, bermain dan lain sebagainya. Selain itu, pada usia ini ibu pun harus tetap waspada terhadap berbagai macam penyakit yang mungkin saja bisa menular dari lingkungan sekitar anak. Selain makanan yang bergizi, anak pun ada baiknya diberikan vitamin anak guna meningkatkan daya tahan tubuh si kecil.
Pada usia ini selain sarapan, makan siang, dan makan malam, anak pun harus diberikan camilan / makanan selingan yang juga mengandung gizi yang tinggi guna meningkatkan stamina selama mereka beraktivitas di luar rumah. Jika ibu takut akan kebersihan jajanan di sekolah atau tempat les anak, ibu bisa menyiapkan bekal makan serta camilan. Hal ini juga bisa membiasakan anak untuk tidak boros dan jajan sembarangan. Banyak anak di usia ini mengalami obesitas karena terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tidak sehat, junk food salah satunya.
Nah, mulai sekarang, yuk kita perhatikan asupan makan si kecil sesuai dengan usia mereka, sehingga anak mendapatkan asupan benar-benar baik. Boleh saja memberi kudapan atau snack pada anak, tapi biasakan memberikan snack sehat, seperti buah-buahan dan kurangi pemberian makanan yang mengandung gula tambahan, untuk mencegah obesitas pada anak, ujar dr. Rahajeng.
Ditinjau oleh: dr. Rahajeng A.P, dokter umum (tim Meet Doctor)