Tahukah Ibu bahwa sel saraf pada otak janin mulai terbentuk sejak usia kehamilan 2-3 bulan dan akan terus berkembang? Pada 3 tahun pertama kehidupannya, otak bayi akan mencapai periode emas perkembangannya; oleh sebab itu, semakin banyak stimulasi yang diberikan pada periode ini maka semakin optimal pula perkembangan sarafnya, ujar dr. Nina Amelia Gunawan dari meetdoctor.com.
Merangsang kreativitas anak adalah salah satu hal yang harus Ibu lakukan untuk menunjang kecerdasan dan tumbuh kembang si kecil. Melihat si kecil tumbuh menjadi anak yang cerdas dan sehat, tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi orangtua. Dalam hal ini, ibu memiliki peran besar untuk mendidik anak dengan baik. Karena itulah, sangat dianjurkan pada Ibu untuk meluangkan banyak waktu untuk si kecil di rumah.
Peran Ibu dalam tumbuh kembang anak bisa dilakukan dengan cara selalu memberikan asupan nutrisi yang baik melalui menu makanan sehat setiap harinya, untuk menunjang kesehatan dan kecerdasan si kecil. Tak cukup hanya dengan memberikan makanan sehat, Ibu juga harus mengimbanginya dengan memberikan pengajaran dan merangsang kreativitas anak sedini mungkin agar si kecil kelak tumbuh menjadi anak cerdas ya, Bu.
Mengapa kreativitas begitu penting? Karena kreativitas adalah bentuk paling bebas dari mengekspresikan diri. Bagi seorang anak, tidak ada yang lebih memuaskan selain dapat mengekspresikan diri secara terbuka, tanpa takut akan dihakimi atau dilarang oleh orang lain, termasuk dari orang tua. Perlu diketahui ya, Bu, kemampuan anak untuk menjadi kreatif, menciptakan sesuatu dari perasaan pribadi dan pengalamannya, dapat membentuk karakter anak, sekaligus dapat memelihara kesehatan emosionalnya, lo.
Tapi, tidak semua stimulasi bisa diterapkan pada setiap anak, Bu. Yang perlu Ibu perhatikan, stimulasi yang diberikan oleh Ibu harus disesuaikan dengan usia si kecil, ujar dr. Nina.
Nah, berikut adalah beberapa cara untuk merangsang kreativitas si kecil ya, Bu:
- Memberikan kebebasan pada si kecil
Tahap awal yang dapat Ibu lakukan untuk merangsang kreativitas si kecil adalah dengan memberikan kebebasan kepada si kecil untuk melakukan aktivitas yang ingin ia lakukan sendiri. Tidak perlu banyak melarangnya ya, Bu. Misalnya, ketika si kecil memegang gelas, Ibu sudah berteriak, Jangan dipegang, nanti pecah. Larangan ini akan membuat si kecil takut dan akhirnya dia tumbuh jadi anak yang peragu. Cara terbaik adalah membiarkan si kecil melakukan apa yang dia suka. Ibu hanya perlu mengawasi dari jauh dan memastikan bahwa itu aman untuk si kecil. Hal tersebut adalah cara mendidik anak yang baik.
- Biarkan si kecil memiliki pengalaman kreatif sebanyak-banyaknya
Pengalaman kreatif yang bisa Ibu berikan adalah dengan cara memberikan kesempatan kepada si kecil untuk mencoba ide-ide baru, cara berpikir yang baru, serta melatih kemampuan dia untuk memecahkan masalah, agar ia tumbuh menjadi anak cerdas. Misal, bila ia mengalami persoalan saat bermain, jangan cepat-cepat dibantu, biarkan ia memecahkan sendiri persoalannya itu. Jika ia sudah menyerah, baru Ibu memberikan arahan sedikit, ya.
- Dengarkan ide si kecil
Anak-anak juga membutuhkan banyak kesempatan untuk bermain kreatif dan berpikir kreatif. Ibu bisa merangsangnya dengan mulai memberikan kegiatan yang didasarkan pada ide dari si kecil. Biarkan si kecil mengungkapkan keinginannya. Mulailah dari hal-hal kecil. Misal, biarkan ia memilih sendiri mainannya. Biasakan pula untuk memberinya kebebasan untuk memilih makanan dan minuman yang ia suka. Tentu saja, sebelumnya Ibu sudah menyortir terlebih dulu sehingga yang ditawarkan kepada anak adalah menu makanan sehat. Meski sederhana, ini adalah cara mendidik anak yang baik.
- Berikan kesempatan si kecil untuk mengeksplorasi ide-idenya
Berikan kesempatan kepada si kecil untuk mengeksplorasi ide-idenya, seperti bagaimana cara merencanakan, mendesain, membangun, mencoba dan memperbaiki ide-idenya itu. Misal, ibu bisa bertanya, apa yang ia ingin lakukan di akhir pekan. Minta pada si kecil untuk merencanakan tempatnya, siapa saja yang ikut, dan kegiatan yang ia ingin lakukan di tempat yang dituju. Beri apresiasi atas apa pun rencana si anak. Intinya adalah jangan pernah lupa untuk mendukung apa pun hal positif yang ingin dilakukan si kecil ya, Bu.
- Perkenalkan berbagai kegiatan
Ibu juga bisa memperkaya kreativitas anak dengan memberinya berbagai kegiatan yang efektif merangsang kreativitasnya. Tidak hanya memberikan kegiatan melukis atau mewarnai, Ibu juga dapat mengajarkan fotografi, memperkenalkan musik dan alat musik lo, Bu. Ajak juga si kecil untuk bermain di lapangan, seperti main bola, sepeda, dan sebagainya. Ajari juga si kecil untuk menulis apapun yang ia suka, baik di atas kertas maupun media lain. Cara-cara ini dapat merangsang kreativitas si kecil.
Nah, agar semua aspek dalam upaya pengembangan dan kreativitas si kecil berjalan baik, maka diperlukan pengembangan motorik halus dan motorik kasar yang harus sudah dilakukan sejak kecil.
Apa itu motorik halus? Motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan si kecil dalam melakukan gerakan-gerakan yang dapat melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti mengamati sesuatu, menjumput (memegang dengan ujung ibu jari dan telunjuk), menulis dan sebagainya.
Sementara itu, motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak dan melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar, seperti duduk, berdiri dan lainnya.
Untuk melatih motorik kasar dan halus si kecil, sekaligus merangsang kreativitas dan tumbuh kembangnya, Ibu bisa melakukan beberapa hal ini di rumah, ya:
- Mengajarkan si kecil cara menggunting kertas mengikuti garis.
- Mengajarkan menulis huruf dan angka-angka yang sederhana.
- Mengajarkan si kecil untuk berdiri sendiri tanpa berpegangan.
- Mengajak si kecil bermain puzzle.
- Mengajak si kecil untuk bermain bola yaitu dengan menangkap, menendang dan melempar bola yang dapat Ibu lakukan di halaman rumah.
- Mengajak si kecil untuk bermain susunan balok atau kubus. Hal tersebut dapat merangsang kreativitas si kecil bagaimana memecahkan sesuatu.
- Membiarkan si kecil untuk membuat kebisingan dan menciptakan musik dengan instrumen dan liriknya sendiri. Berikan lonceng atau mainan yang aman untuknya.
- Memberikan si kecil mainan sebagai alat peraga, seperti syal, sapu tangan, topi, boneka dan biarkan ia mengeksperikan dirinya sendiri dengan alat peraga tersebut.
- Mengajarkan si kecil untuk mencuci dan mengeringkan tangannya sendiri
- Mengajarkan si kecil untuk membereskan mainannya sendiri.
Dalam merangsang kreativitas si kecil memang diperlukan permainan atau mainan edukatif yang juga ia sukai. Akan tetapi, tak semua mainan baik dan aman untuk si kecil. Bahkan, saat ini ada mainan yang justru membahayakan si kecil, seperti mainan yang mengandung bahan kimia, berbentuk tajam yang dapat melukainya dan mainan yang berukuran kecil sehingga dapat berisiko tertelan lebih besar. Jika seperti itu, tentu saja membuat Ibu menjadi was-was dan anak pun tidak dapat mengekspresikan ide-idenya dengan leluasa atau bebas.
Oleh karena itu, Ibu harus lebih selektif memilih mainan edukatif untuk si kecil agar ia dapat mengekspresikan dirinya dengan optimal. Nah, American of Family Physicians dan American Academy of Pediatrics merekomendasikan beberapa tips sebagai bahan pertimbangan ibu dalam memilih mainan edukatif anak yang aman, di antarahya:
- Membeli mainan anak sesuai usianya. Sebelum membeli mainan ibu dapat membacanya terlebih dahulu pada label mainan. Selain aman, si kecil juga dapat memainkan mainan edukatif tersebut sesuai fungsinya karena sesuai dengan usianya lo, Bu.
- Memilih mainan yang memiliki ukuran yang cukup besar. Hal tersebut untuk menghindari kemungkinan tertelan atau tersedak, karena anak-anak memiliki kebiasaan untuk memasukkan apapun ke dalam mulutnya.
- Membelikan mainan yang dapat dicuci. Tujuannya adalah agar kuman atau bakteri tidak menempel di mainan. Hal tersebut bertujuan agar si kecil tidak mudah sakit.
- Hindari juga membeli mainan yang memiliki tali atau benang yang panjang seperti 30 cm ya, Bu. Hal tersebut dapat membahayakan si kecil karena dapat melilit leher atau mencekiknya.
- Perhatikan dengan teliti mainan yang akan Ibu beli apakah terbuat dari bahan berbahaya. Hal itu dikarenakan, jika kasat mata biasanya mainan memang terlihat aman untuk digunakan. Akan tetapi, Ibu harus tetap memastikan bahwa mainan tersebut tidak menggunakan bahan kimia yang dapat membahayakan si kecil.
Merangsang kreativitas si kecil sejak dini memang dapat bermanfaat untuk diri dan lingkungannya kelak. Dalam merangsang kreativitas si kecil pun tidak hanya dapat dilakukan di rumah, tetapi lingkungan sekitar, seperti sekolah juga memiliki peranan yang tak kalah penting dalam merangsang kreativitasnya.
Semoga bermanfaat, Bu!
Ditinjau oleh: dr. Nina Amelia Gunawan, dokter umum (tim Meet Doctor)