Cuaca sekarang ini tidak bisa lagi ditebak ya, Bu. Siang hari panas terik, sore harinya turun hujan. Musim hujan yang biasanya datang di bulan-bulan terakhir menjelang akhir tahun, kini bisa saja datang di awal atau tengah tahun. Perubahan cuaca yang mendadak ini tidak hanya berdampak pada lingkungan, tapi juga mengundang berbagai macam penyakit.
Ibu juga pasti mengalaminya, bukan? Pagi hari terlihat cerah, siang harinya berubah mendung. Hati-hati ya, Bu, dengan perubahan cuaca yang mendadak seperti ini. Cuaca yang sering berubah-ubah (dari panas ke hujan atau sebaliknya) membuat tubuh kita rentan terserang penyakit, terlebih lagi bagi anak-anak dengan daya tahan tubuh yang masih belum sempurna. Selain itu, kondisi tersebut juga akan mempermudah timbulnya berbagai penyakit akibat infeksi virus ataupun bakteri sekitar. Di sinilah peran Ibu sangat dibutuhkan dalam menjaga kesehatan tubuh anak. Ibu harus benar-benar peka terhadap perubahan kondisi tubuh anak, ya.
Jika Ibu menjaga lingkungan agar tetap bersih dan memberikan makanan sehat untuk anak, maka anak tidak akan dengan mudah terserang penyakit. Selain itu, vitamin anak dan buah-buahan sehat pun perlu diberikan untuk menambah daya tahan tubuh secara ekstra di musim pancaroba seperti ini.
Berikut beberapa penyakit yang sering menyerang anak saat perubahan musim, Bu:
- Flu
Ibu pasti familiar dengan penyakit yang satu ini, kan? Flu merupakan kependekan dari influenza yang disebabkan oleh virus yang menginfeksi saluran pernapasan. Virus influenza dapat ditularkan dari orang ke orang melalui udara, misal saat bersin atau batuk. Selanjutnya, virus tersebut akan menempel pada tangan atau jari-jari, terhirup hidung, masuk dalam mulut atau saat menggosok mata.
Jika si kecil mengalami gejala seperti ini, bisa jadi ia terkena flu: demam (biasanya di atas 38,30C), mengigil dan gemetar, sakit kepala, myeri pada beberapa bagian tubuh, kelelahan, sakit tenggorokan, batuk kering, dan bersin.
Untuk menghindari si kecil terserang flu, ada baiknya ibu menjaga si kecil dari orang lain yang terkena flu. Selain itu, sebagai pencegahan Ibu dapat melakukan vaksinasi influenza untuk mencegah penularan flu pada anak. Namun, jika si kecil sudah terserang flu, hal pertama yang harus dilakukan adalah memberikan si kecil istirahat secara cukup. Kurangi aktivitas yang membuatnya kelelahan, seperti bermain di taman bersama teman-temannya, ikut berbagai kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, kursus, les, dan sebagainya. Semakin anak lelah, makin drastis pula daya tahan tubuhnya turun lo, Bu.
Cara lain untuk meredakan flu anak adalah dengan memberikannya makanan bergizi seperti sup ayam. Beberapa bukti ilmiah menunjukan bahwa sup mampu mempercepat penyembuhan influenza. Hal ini disebabkan karena sup ayam meningkatkan kinerja silia (rambut-rambut halus pada hidung) untuk melindungi tubuh dari bakteri dan virus. Sedangkan untuk meredakan demamnya, Ibu dapat memberikan ibuprofen atau acetaminophen hanya saat timbul keluhan. Akan tetapi, jika batuk si kecil menyebabkan timbulnya muntah yang terus menerus ada baiknya untuk segera membawa anak ke dokter ya, Bu.
Flu yang tidak ditangani dengan tepat dapat menimbulkan komplikasi lainnya yang lebih serius seperti sinusitis, infeksi telinga, ataupun pneumonia, ujar dr. Nina Amelia Gunawan dari meetdoctor.com.
- Batuk
Seperti flu, penyebab utama timbulnya batuk pada anak adalah virus, Bu. Adanya infeksi pada hidung dan tenggorokan akan merangsang sistem pertahanan tubuh sehingga timbullah batuk. Tak hanya itu, hadirnya batuk seringkali disertai dengan gejala lainnya seperti demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, kelelahan, dan tidak nafsu makan. Pada kondisi tertentu, batuk sering kali dirasakan makin parah saat malam hari.
Pada umumnya, batuk pada anak seringkali disebabkan oleh faktor infeksi dan alergi. Namun, tidak jarang batuk merupakan salah satu pertanda adanya gangguan fungsi paru-paru maupun sistem saluran napas bawah lainnya yang lebih serius lo, Bu.
Sebuah penelitian menunjukan bahwa madu dapat menjadi obat batuk secara alami yang lebih efektif. Hal ini dikarenakan madu mengandung antioksidan tinggi yang dapat meredakan batuk. Akan tetapi, madu hanya boleh dikonsumsi bagi anak yang telah berusia di atas 1 tahun, ya. Selain itu, Ibu pun bisa memberikan makanan atau minuman hangat pada si kecil, misalnya saja teh hangat, sup atau air putih hangat untuk mengencerkan lendirnya.
Untuk mengatasi batuk ringan pada anak, Ibu bisa memberikan obat batuk bebas yang dijual di pasaran. Akan tetapi, jika batuknya sudah dirasa parah, Ibu bisa membawa si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Selain itu, jaga kesehatan anak degan memberikan vitamin dan tetap melakukan pola makan sehat serta bergizi ya, Bu.
- Diare
Si kecil sering terkena diare, Bu? Salah satu penyakit yang sering dialami si kecil pada saat perubahan cuaca adalah diare. Diare adalah peningkatan frekuensi buang air besar dibandingkan keadaan normal atau perubahan konsistensi feses menjadi lebih cair atau encer.
Diare biasanya akan berlangsung selama beberapa hari atau seminggu. Beberapa gejala yang umumnya menyertai antara lain demam, mual, muntah, kram, dan dehidrasi. Nah, hal-hal yang dapat memicu timbulnya diare pada anak antara lain infeksi (baik virus, bakteri ataupun parasit), iritasi saluran cerna, maupun akibat efek samping obat-obatan tertentu yang dikonsumsi.
Oleh karena itu, sangatlah penting untuk menjaga kebersihan makanan maupun minuman yang akan dikonsumsi oleh si kecil. Jika si kecil sudah bersekolah, alangkah baiknya Ibu membawakan si kecil bekal makanan sehat yang dibawa dari rumah. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan anak.
Meskipun penanganan diare tidaklah sulit, namun Ibu jangan pernah meremehkannya, ya. Hal yang perlu diperhatikan selama anak mengalami diare adalah kecukupan cairannya; berikan cairan berapapun yang anak minta untuk memastikan kecukupan cairan pengganti, ujar dr.Nina. Jika tidak segera diatasi diare akan berakibat fatal lo, Bu.
Ditinjau oleh: dr. Nina Amelia Gunawan, dokter umum (tim Meet Doctor)